Tri Sandya adalah sembahyang tiga waktu, yaitu: pagi, siang, dan sore. Idealnya umat melakukannya dengan tepat waktu, namun dengan berbagai alasan banyak yang belum bisa melakukan dengan tepat, ada yang sekali, dua kali, dan bahkan Senin Kamis, oleh karena itu mari kita lihat apa sebenarnya makna melakukan sembahyang tri sandya di tiga waktu tersebut.
Artikel
Menegakkan Sistem Catur Varna
Menegakkan Sistem Catur Varna Untuk mengembalikan sistem Catur Varna dalam masyarakat Hindu di Indonesia
Kesucian Sapi dalam Kesusastraan Veda
ketujuh ini dikenal sebagai ibu yaitu: ibu kandung, istri guru (guru kerohanian), istri brahmana (varna-brahmana), istri raja, sapi, perawat dan ibu pertiwi (bumi).
Berdasarkan penjelasan tersebut orang Hindu diminta untuk menghormati 7 macam ibu yang disebutkan, di mana salah satunya adalah sapi. Mungkin penjelasan ini didasarkan pada pemikiran bahwa sapi telah memberikan air susunya kepada kita, sehingga dianggap posisinya sama seperti ibu yang memberikan air susu ibu (ASI).
Hindu dan Kearifan Lokal
Kedatangan agama Hindu dari India ke wilayah Nusantara, ternyata berjalan secara alami dan tidak mendapatkan tantangan atau konflik yang menyulut peperangan. Dalam penyebarannya, bahkan agama Hindu tidak menghilangkan wujud-wujud fisik dari ajaran lokal (adat-istiadat) Nusantara. Kearifan lokal yang ada, ditempatkan pada posisi terhormat dan mendapatkan perlakuan yang sama serta dijadikan bagian dalam simbol-simbol Hindu. Dengan demikian, ciri-ciri asli wujud kearifan lokal itu tidak pernah sirna sehingga selalu ada identitas yang melekat pada pengamalan tradisi mereka.
Landasa Filosfis Yajῆa
Tujuan hidup beragama yakni tercapainya Jagadhῑta dan alam kebebasan berupa moksa.
Pandangan Hindu Terhadap Radikalisme
Radikalisme merupakan gerakan dari kelompok-kelompok tertentu untuk mengganti Pancasila, NKRI serta menolak Bhineka Tunggal Ika. Kelompok radikal ini tidak segan melakukan tindakan yang bersifat diskriminatif dengan cara-cara kekerasan.
Pengertian yajῆa
yajῆa adalah persembahan, pengorbanan, atau pemberian potensi diri lahir dan batin (sakala-niskala) yang berdasarkan kesadaran atmanastuti, tulus ikhlas, jujur, dan kemampuan ditunjukkan kepada Tuhan dengan berbagai prabhawanya, pitra, Ṛṣi, Manuṣa, dan Bhuta (alam sakala-niskala).
Budaya “Ngayah” di Tengah Arus Modernisasi
Oleh: Angga Wijaya Bali dikenal memiliki tradisi yang berakar kuat dan menjadi ciri khas tersendiri. Salah satunya “ngayah”. Mengacu pada Kamus Bali-Indonesia (1990), “ngayah” mengandung arti kewajiban sosial masyarakat Bali sebagai penerapan ajaran Karma Marga yang dilaksanakan secara gotong royong dengan hati tulus ikhlas baik di banjar maupun di tempat
Dharma Dana Pakai GO-PAY Jadi Lebih Mudah
Sudah tahu GO-PAY FOR GOOD? GO-PAY FOR GOOD adalah wujud komitmen GO-PAY untuk membangun Indonesia lebih sejahtera dan merata bersama-sama. Melalui program ini, GO-PAY ingin menyentuh komunitas Non-profit, Religi, dan segenap masyarakat untuk bergerak bersama demi Indonesia yang lebih baik. Salah satu caranya adalah dengan memberikan pilihan donasi online. Salah satunya
Sila Kelima Pancasila Dalam Pandangan Hindu
Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, memiliki makna bahwa manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam ajaran Hindu dijelaskan bahwa setiap orang berusaha mengenali hakikat dirinya yang tidak terpisahkan dengan orang lain, alam lingkungannya, bahkan dengan Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu,